Senin, 08 September 2014

klasik

kontemporer
kontemporer

kontemporer

modern

modern

modern


KARYA SENI RUPA MODERN BARAT 2D
Van-Gogh-Starry-Nights.jpg
                                                            stary night" Vincent van Gogh
KARYA SENI RUPA MODERN BARAT 3D
SENI RUPA MODERN
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawiyang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagaiproduk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa.Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakanseniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di duniaperkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran-aliran sebelumnya.
SENI RUPA KONTEMPORER
Seni Kontemporer 
Kontemporer berarti sekarang atau masa kini. Seni kontemporer memiliki masa popularitas tertentu sehingga seni ini dapat dikatakan bersifat temporer. Seni ini dapat dinikmati pada masa populernya dan apabila sudah lewat maka masyarakat tidaklagi menyukainya.Karyakaryaseni kontemporerpada mulanya muncul di Eropa dan Amerika, seperti lukisan karya Andy Warhol dan patung karya Hendri Moore. Belakangan ini, seni kontemporer telah berkembang di berbagai negara yang memiliki gagasan yang unik, seperti berupa patung dari es, lukisan pada tubuh manusia (body painting), seni instalasi, grafity, dan sebagainya. Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan- aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Ciri-ciri Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman. Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas- batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik. 
Contoh 
Karya-karya happening art , 
karya-karya Christo dan berbagai 
PERBEDAAN SENI RUPA KLASIK KONTEMPORER DAN MODERN
1.    Seni rupa modern 
- memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak menjadi perhatian yang signifikan dan itu dianggap sebagai seseuatu tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup dalam museum saja, 
- adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung), 
- tema-tema sosial cenderung ditolak, dan 
- kurang memperhatikan budaya lokal. 

2.    . Seni rupa kontemporer 
- tradisi dicoba untuk diangkat kembali misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas, 
- tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni, 
- baurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art, 
- masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap     kesementaraan, 
- dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi menjadi sesuatu yang perlu/ harus bertahan, dan 
- budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian. 
3. Seni Klasik 
            Kesenian klasik merupakan puncak perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat lagi (mandeg). Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria sebagai berikut :
(1) Kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi),                                                  (2) merupakan standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan                                                (3) telah berusia lebih dari setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa dikategorikan seni klasik. Karya-karya seni klasik dapat dijumpai pada bangunan-bangunan kuno Nusantara pada zaman Hindu-Budha dan bangunan- bangunan kuno di Yunani dan Romawi. 



















KARYA SENI RUPA KLASIK 2D
KARYA SENI RUPA KLASIK 3D
250px-Egypt.jpg



KARYA SENI RUPA KONTEMPORER 3art-nouveau-cabinet-01.jpgseni-kontemporer-7-638.jpg

Selasa, 20 November 2012

zombi part 2


Irumi adalah seorang dosen yang amat disiplin di jarang sekali berada di sekolah , mungkin karena dia berusaha utuk membuat serum itu . “ aku kira irumi di isolasi di ruang bawah tanah bersama serum yang telah dia buat itu “ Tanya litsumi kepada eito.  Aku takmengerti bagaimana cara irumi sampai virus itu menyebar  padahal di shinbun sekolah  telah di katakana bahwa dia dikurung di sana di tempat yang tak ada seorang pun bisa masuk ke sana . semua saat itu sangat kebingungan pada kejadian itu , karena daisuki tak mau menunggu lama sampai para zombie mengepung lab dia memutuskan dirinya untuk menjadi sebagai umpan agar dapat menemukan DNA yang dapat menjadikan semua sadar kembali dan menjadi manusia , “ baiklah kalau itu yang kamu mau “ kata professor syuri  sebenarnya syuri tak ingin daisuki menjadi umpan dia adalah orang satu satunya yang syuri sayang di dunia ini . “ jangan !!” teriak michino ,”kau tak boleh pergi ,kau tak boleh mati .”.” ino , aku berjanji  akankembali untuk mu, kau harus mempercayai aku . aku tak akan meninggalkan mu sendiri “ daisuki pun mencium michino dan pergi . kata kata daisuki kepada michino sangat membuat syuri sakit tapi dia tau daisuki hanya mencintai michino hanya dia orang yang di cintai daisuki,aku benci diriku bisik syuri dalam hati dia tak mungkin berkata seperti itu di depan litsumi, michino dan eito.syuri tak pernah cerita soal rasa sukanya kepada siapapun dia tak punya teman terdekat kecuali litsumi dan daisuki ,dulu  syuri tinggal bersama ibu dan ayahnya tapi ada peristiwa besar yang membuat orang tuanya meninggal dunia . daisuki keluar dari ruangan lab lalu berjalan di koridor untuk mencari zombie zombie yang berkeliaran itu dia menemukan satu zombie yang tergeletak  di jalan yang menuju akichi  susada school lalu dia mengambil sampel darahnya dengan cara menyuntiknya . dia mendengar suara di semak semak dia lalu berlari kesebuah pohon karena takut kalau itu adalah zombie ternyata itu adalah anjing milik michino yang telah lamaa hilang . anjing itu bernama una itu adalah hadiah dari orang tua michino yang telah bercerai ,sebenarnya anjing itu hadiah dari ayahnya dan sekarang ayahnya telah meninggal . daisuki menikutianjing itu dia berlali ke sebuah koridor kecil yang amat tak terrawat sepertinya tak ada yang pernah menginjakan kakinya di situ karena tempatnya amat sangat gelap tak ada satu lampupun menyala di koridor itu tapi Karena daisuki sangat amat penasaran kenapa anjing itu beradi disini dia pun mengikutinya sampailah dia di sebuah pintu yang berwarna merah menunjukan agar tak seorangpun masuk ke sana  lalu dia menemukan….
To be continue

Sabtu, 14 April 2012

zombi ( to some one)

gara gara wabah di suatu desa semua temean daisuki berubah menjadi zommbi tapi mereka tidak berubah bentuk melainkan hanye berubah perilakunya bahkan bisa di bilang normal dan daisuki pun tak dapat keluar dari desa yang telah berubah menjadi sarang zombi itu ... hnya ada 5 orang yang selamat dari peristiwa itu dan mereka tidak terinfeksi virus yang mengerikan itu " aku harap virus zombi tidak menyebar ke desa lain" ... malam mulai datang daisuki masih belumbisa untuk keluar dari desa itu padahal desa itu hampir 10500 peduduknya sudah menjadi zombi .. dan daisuki pun mulai putus asa karena itu ... banyak zombi mengepung dirinyah , ketika ia mencari jalan keluar dari lorong ke lorong para zombi mengejarnya dengan cepat bahakan kecepatannya melibihi kecepan seorang manusia untuk berlari... lalu dia masuk ke sebuah ruangan yang berada di tengah pedesaan itu ... di ersentak ketika melihat se orang wanita sedang menangis di sudut... ternyata itu adalah micino .. dia adalah wanita yang di cintai oleh daisuki .. sungguh beruntung dia dapat menemukaan micino dengan keadaan selamat dan tidak terinfeksi firus itu...
ke adaan itu berubah menjadi mencekam ketika pintu perpustakaan itu di dobrak oleh ratusan zombi yang haus darahh...daisuki mencari jalan keluar bersama micino akan tetapi tidak ada... lalu datanglah i ruki dengan membawa sesuatu di tangannyah ... dan merekapun melihat lorong untuk udara dan merekapun masuk kesana... tapi ternyata i ruki adalah ternasuk komplotanpembuat serum zombi benda yang ada d tangannyah adalah suntikan yang bertujuan untuk mengubah micino dan daisuki menjadi zombii... akan tetapi karena kekuatan rasa cinta daisuki kepada micino dia mengeluarkan jurus yang di pelajarinyah yaitu wing chun...dan saat itu juga i ruki berkelahi dengan daisuki ... micino menangis dia tidak tau apa yang harus di lakukan ... i ruki pun kelelahan dan akhirnya dia menyerah dan di kurung di ruang bawah tenah bersama zombi buatannyah itu,,,, dan daisuki juga micino pun masuk ke sebuh rumah di mana tak ada seorang pun bisa masuk ke sana... ketika mereka berada di dalam sana ada seseorang yang mengetuk pintu mereka mulaikaget dan bersiap2 karena mereka mengira itu adalah zombi...akan te tapi itu adalah profesor syuri yang berniat membantu mereka,,dan merekapun mengajak mereka ke dalam sebuah gedung yang besar untuk bersama sama mencari serum penawarnyah ketika sampai di sana ada 2 orang lain yang selamat di dalam wabah itu..
 mereka adala eito dan litsumi , eito adalah sahabat daisuki sedangkan litsumi adalah sahabat syuri ... eito terkejut ketika melihat daisuki dengan keadaan selamat lalu eitopun memeluk daisuki.. lalu profesor syuri berdiskusi dengan mereka ... siapakah yang menyebarkan firus ini??... mereka kebinggungan karena hal itu... syuri hanya bisa menatap daisuki dan micino yang sedang barpegangan tangan... itu membuat hatinyah gundah dia banyak memikirkan hal yang seharus nya di pikirkan hari ini, sebenarnya daisuki adalah teman lama syuri dia adalah sahabat sewaktu dulu.. syuri sangat menyayangi daisuki tapi sayang daisuki hanya mencintai micino dan diapun rela akan hal itu... ketika mereka berfikir keras mereka berteriak dan memanggil nama irumi ...siapairumi?? dia adalah dosen di akici susada school dia adalah guru yang sangan keras dan memikirkan bagaimana mengusai dunia...


to be continue,,,

Rabu, 03 Agustus 2011

tugas ips

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hinggaHamengkubuwana VI.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupatiberisterikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Raden_Adjeng_Kartini.jpg/225px-Raden_Adjeng_Kartini.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Kartini bersama suaminya, R.M.A.A.Singgih Djojo Adhiningrat (1903).
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judulMax Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan BuluRembang.
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini diSemarang pada 1912, dan kemudian di SurabayaYogyakartaMalangMadiunCirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
[sunting]Surat-surat
Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.
Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terangversi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.
Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
[sunting]Pemikiran
Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis:Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderrichtZelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) danNasionalisme (cinta tanah air).
Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.
Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.
Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.
Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.
Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.
Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.
Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang.
Habis Gelap Terbitlah Terang
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/0b/Habis_gelap_terbitlah_terang.jpg/180px-Habis_gelap_terbitlah_terang.jpg
Pada 1922, oleh Empat SaudaraDoor Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai PustakaArmijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalambahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk BangsanyaSurat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht diUniversitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.
Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Cotéjuga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.
Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.
Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. BukuPanggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.
Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorangvegetarian.[3] Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.
Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.
"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi..
Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis diHindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.
Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada lainyangtidak kalah hebat deng Kartiniseperti CutNyakDhienMarthaChristinaTiahahu,DewiSartika danlainlain.Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.
pahlawan wanita lainyangtidak kalah hebat deng Kartiniseperti CutNyakDhienMarthaChristinaTiahahu,DewiSartika danlainlain.Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.
Presiden Soekarno mengeluarkanKeputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun,tanggal 22 Mei 1964,yangmenetakKarni sebagaiPahlawanKemerdekaanNasional sekaligusmenetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yangkemudian dikenal sebagai Hari Kartini.